Selasa, 04 Desember 2012

Posted by Unknown 0 Comments Category:

Kisah Sang Pemandi Jenazah 1




Dhiya' adalah seorang pegawai yang bertugas memandikan jenazah di Rumah Sakit Angkatan Bersenjata mengisahkan kepadaku bahwa seorang komndan pleton Angkatan Udara memintanya untuk memandikan salah satu rekannya yang telah meninggal.

Dhiya' berkata, "Maka saya dan komandan tersebut memandikan rekannya bersama-sama, lalu pada pukul setengah dua belas siang kami berpisah, ia membawa jenazah tersebut ke masjid untuk disholatkan kemudian ia akan membawanya ke pemakaman, sedangkan saya pulang bersiap-siap menunaikan sholat dzhur. Pada pukul satu siang rumah sakit menghubungiku bahwa di sana ada satu jenazah yang datang untuk segera dimandikan karena kerabatnya ingin menyolatkan pada waktu Ashar, maka saya segera berangkat ke Rumah Sakit. Setibanya saya di sana, saya membuka penutup jenazah tersebut, betapa terkejutnya saya, ternyata jenazah itu adalaha komandan pleton yang baru dua jam lalu berpisah dengan saya, dialah yang ikut serta memandikan rekannya yang meninggal lebih dahulu, kemudian membawanya untuk disholatkan.

Saya sempat kaget dan shock, sehingga tidak bisa menguasai diri. Saya pergi ke ruang kantor saya untuk duduk sebentar dan berdzikir kepada Allah Ta'ala, kemudian dengan bertawakal kepada Allah saya memandikannya.

Setelah memandikannya saya bertanya kepada kerabatnya, "Apa yang terjadi dengan orang ini?" Mereka menceritakan, "Ia turun ke dalam makam untuk meletakkan jenazah rekannya, dan saat ia ingin naik ia merasakan sakit di dadanya, lalu ia meninggal di dalam makam tersebut."

Maha suci Allah, sungguh benar! Cukuplah kematian sebagai peringatan. Semoga Allah Ta'ala merahmati Ali bin Abi Thalib yang sangat kuatir dengan dua hal, panjang angan-angan dan mempertuhannkan hawa nafsu.

Ibnul Qayyim Rahimahullah berkata, "Jika kita merenungkan sisi-sisi kehidupan  para sahabat Rasulaullah, kita akan dapati mereka sangat giat beramal dengan diiringi rasa taku kepada Allah, sedangkan amal ibadah kita sangat kurang, bahkan kita telah bersikap meremehkan dan merasa aman dar ujian Allah. Ya Allah ampunilah kami!

0 komentar:

Posting Komentar

Populer Link

TULISAN BERJALAN TULISAN BERJALAN
1 2 4

Labels

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani
Diberdayakan oleh Blogger.